Syaikh Ibnu Utsaimin
Pertanyaan:
Apa itu bid'ah?
Jawaban:
Bid'ah adalah sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah صلی الله عليه وسلم,
إِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
"Hendaklah kalian menjauhi perkara-perkara baru yang diada-adakan, karena setiap perkara baru (dalam agama) adalah bid'ah, setiap bid'ah itu sesat, dan setiap yang sesat itu (tempatnya) di neraka." [1] Dengan demikian, semua bid'ah, baik yang permulaan mau-pun yang berkesinambungan, pelakunya berdosa, karena sebagai-mana dikatakan Rasulullah صلی الله عليه وسلم dalam hadits tadi, "(tempatnya) di neraka" Maksudnya, bahwa kesesatan itu menjadi penyebab untuk diadzab di dalam neraka. Karena Rasulullah صلی الله عليه وسلم telah memperingatkan umatnya terhadap bid'ah, maka dapat dipahami bahwa hal itu benar-benar perusak, karena Rasulullah صلی الله عليه وسلم menyebutnya secara global dan tidakmenyebut secara khusus, sebagaimana dalam sabda beliau tadi, "Setiap bid'ah adalah sesat."
Kemudian dari itu, pada hakikatnya bid'ah itu merupakan kritikan yang tidak langsung terhadap syarai'at Islam, karena melakukan bid'ah mengandung anggapan bahwa syari'at ini belum sempurna lalu si pelaku bid'ah itu menyempurnakannya dengan mengada-adakan hal baru dalam segi ibadah yang diklaimnya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Kepada pelaku bid'ah kami katakan, setiap bid'ah adalah sesat dan setiap yang sesat itu tempatnya di neraka. Maka seha-rusnya menghindari semua bid'ah, dan hendaknya setiap orang tidak beribadah kecuali apa yang telah ditetapkan Allah dan RasulNya a dan menjadikan beliau benar-benar sebagai penun-tunnya. Sebab, orang yang menempuh jalan bid'ah berarti telah menjadi pelaku sebagai penuntunnya dalam bid'ah tersebut di samping Rasulullah صلی الله عليه وسلم. Wallahu waliyut taufiq.
Sumber:
Al-Majmu' Ats-Tsamin, juz 1, hal. 28-29, syaikh Ibnu Utsaimin.
Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 2, penerbit Darul Haq.
[1] HR. Abu Dawud dalam As-Sunnah (4607). Ibnu Majah dalam Al-Muqaddimah (42). Tambahan "dan setiap yang sesat itu (tempatnya) di neraka)" pada riwayat An-Nasa'i dalam Al-'Idain (1578).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar