Abdullah bin Mas'ud berkata :
"Janganlah kalian taklid kepada siapapun dalam perkara agama sehingga bila ia beriman (kamu)ikut beriman dan bila ia kafir (kamu) ikut pula kafir. Jika kamu ingin berteladan, ambillah contoh dari orang-orang yang sudah mati, sebab yang masih hidup tidak aman dari fitnah."
Abdullah bin ad-Dailami berkata:
"Sebab pertama hilangnya agama ini adalah ditinggalkannya As-Sunnah (ajaran Nabi). Agama ini akan hilang sunnah demi sunnah sebagaimana lepasnya tali seutas demi seutas."
Abdullah bin 'Athiyah berkata:
"Tidaklah suatu kaum berbuat bid'ah dalam agama melainkan akan Allah cabut dari mereka satu sunnah yang semisalnya. Dan sunnah itu tidak akan kembali kepada mereka hingga hari kiamat."
Az-Zuhri berkata:
"Ulama kami yang terdahulu selalu mengingatkan bahwa berpegang teguh pada As-sunnah adalah keselamatan. Ilmu akan dicabut dengan segera. Tegaknya ilmu adalah kekokohan agama dan dunia. Sedangkan hilangnya ilmu berarti hilang pula semuanya."
(Diambil dari kitab Lammud Duril Mantsur Minal Qaulil Ma’tsur yang disusun oleh Abu Abdillah Jamal bin Furaihan Al-Harits)
"Janganlah kalian taklid kepada siapapun dalam perkara agama sehingga bila ia beriman (kamu)ikut beriman dan bila ia kafir (kamu) ikut pula kafir. Jika kamu ingin berteladan, ambillah contoh dari orang-orang yang sudah mati, sebab yang masih hidup tidak aman dari fitnah."
Abdullah bin ad-Dailami berkata:
"Sebab pertama hilangnya agama ini adalah ditinggalkannya As-Sunnah (ajaran Nabi). Agama ini akan hilang sunnah demi sunnah sebagaimana lepasnya tali seutas demi seutas."
Abdullah bin 'Athiyah berkata:
"Tidaklah suatu kaum berbuat bid'ah dalam agama melainkan akan Allah cabut dari mereka satu sunnah yang semisalnya. Dan sunnah itu tidak akan kembali kepada mereka hingga hari kiamat."
Az-Zuhri berkata:
"Ulama kami yang terdahulu selalu mengingatkan bahwa berpegang teguh pada As-sunnah adalah keselamatan. Ilmu akan dicabut dengan segera. Tegaknya ilmu adalah kekokohan agama dan dunia. Sedangkan hilangnya ilmu berarti hilang pula semuanya."
(Diambil dari kitab Lammud Duril Mantsur Minal Qaulil Ma’tsur yang disusun oleh Abu Abdillah Jamal bin Furaihan Al-Harits)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar